Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono itu merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sarat pengalaman di berbagai posisi struktural. Mulai dari staf, lurah dan camat.
"InsyaAllah ( Ikut Pilkada Purwakarta). (Akan mundur sebagai ASN), nanti jika sudah dapat nomor dari KPU. Sekarang paling cuti dulu, mungkin besok (mengajukan cuti)," kata Yadi dalam pesan singkatnya, Selasa (30/4).
Yadi merupakan kandidat potensial untuk menjadi Bupati Purwakarta periode 2024-2029. Selain Yadi, kandidat lainnya untuk Bupati Purwakarta adalah Anne Ratna Mustika (Bupati Purwakarta 2018-2023), Deni Ahmad Haedari, Ivan Kuntara, Zaenal Arifin, Raden Budi Hermawan, Saepul Bahri Binzen, Astri Novita Sari, Sona Maulida hingga Hidayat.
Namun bos Sate Maranggi H Yetty ini memastikan akan mengabdi ke tempat kelahirannya, Purwakarta setelah sekian lama turut menata Jakarta hingga lebih baik seperti sekarang ini.
Bahkan, Yadi pun mengaku intens berkomunikasi dengan beragam partai politik, termasuk dengan Ambu Anne, mantan Bupati Purwakarta yang kemungkinan menjadi lawan politiknya.
"Sejauh ini sudah komunikasi semua, kemungkinan koalisi gemuk, termasuk komunikasi sama bu Anne, bisa jadi lawan bisa jadi kawan, tapi komunikasi sama beliau cukup baik," kata Yadi.
Dengan slogan Purwakarta Ngahiji, Yadi bertekad bisa membawa Purwakarta menjadi daerah nomor satu dalam berbagai aspek pelayanan masyarakat.
Yadi mengaku akan mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Purwakarta menjadi kota maju dan bermartabat.
BERITA TERKAIT: